Genteng - 15 Oktober 2011 .
Secuil kisah antara kekocakan dan kedisiplinan di kelas .
Pelajaran pertama : IPS .
Bu Mamik *sang guru IPS*ku mengatakan ada ulangan mendadak .
Oh god aku ngga belajar, gimana mau belajar coba . Bukunya aja ditumpuk .mana ulangannya 3 bab sekaligus . Nah lo . Puyeng nih kepala . Untung aja dikasi waktu buat belajar . :) .
meskipun waktunya gak lama, tapi lmayanlah buat blajar..
Waktu untuk belajar habis ..
semua siswa kelaskupun serentak diem, suasana kelaspun sunyi..
Bu Mamik pun membacakan 5 untai soal *dikit tapi mematikan:D*
Pertanyaan pertama 'Apa ciri-ciri negara fasis?'
Dua 'Apa ciri-ciri demokrasi liberal?'
Tiga 'Apa alasan Inggris membumihanguskan Surabaya?'
Empat 'Cara apa saja yang ditempuh bangsa Indo. untuk memperjuangkan kemerdekaan?'
Lima 'Apakah konferensi Inter-Indonesia itu? Siapa saja yang menghadirinya?'
Nomer 1 dapat dijawab dengan tepat .
Nomer 2 mulai deh puyeng-puyengnya . Jawab ngasal aja deh . Jawabku pemimpinnya pasti seorang liberalisme . Negaranya pasti penuh sama orang liberal . Pasti pahamnya liberalisme . *HuuuuMentang"PertanyaannyaLiberalJawabnyaLiberalSemua* Biarin bodo amat yang penting dijawab gitu aja . :p .
Nomor 3 sama 4 mahh gampang .
Nomor 5 yang separo agak" muyengin kepala nihh . Yaitu siapa yang datang ke konferensi Inter-Indonesia? Mau jawab kakek nenek ku nggak mungkin . Orang mereka sekolah apa engga aja aku ngga tau . Mau jawab orang tuaku mana mungkin juga . Mereka belum pada lahir . Ya udah alternatif terakhir jawab gini aja 'yang menghadiri dalam sidang tersebut adalah orang" pada zaman dulu yang ditunjuk atasannya untuk hadir' *CukupMeyakinkanUntukOrangYangMemangTidakTau:p*
Bodo amat ahh jawab ngasal yang penting ngga pake nyontek .
Pas kembali ke meja habis numpuk tu kertas ulangan, di meja belakang malah ada insiden kecil . Ceritanya tu gini : Ehmmmmm . Kak Yussi nggak bisa ngerjain nomer berapa gitu, dia cari contekan *SoryKak* . Nah tanyanya ke Kak Tong, yah emang dasarnya Kak Tong jail, eh malah Kak Yussi nya diceramahin panjang kali lebar sama dengan luas . :D . Katanya gini 'Nyontek itu sama aja kita ngebohongi diri sendiri . Percuma kalo kita dapet nilai bagus tapi nyontek . Kasian orang tua kita tau . Bla.. Bla.. And bla.. *DasarMasihSempetJugaTuOrangCeramahYe*
Si Kak Yussi yang males ngedengerin ceramah dadakan gitu nggak mau ambil pusing . Jalan satu"nya yaitu abaikan dan saatnya membuka buku . Teterettettettt . Kak Yussi beraksi . Belum aja setengah buku dibuka . Eh si Kak Tong malah bilang 'Kalo kamu terusin buka buku aku bakal teriak n aduin ke Bu Mamik lho' *HuuDasarPelitt*
Kak Yussi panik dan menutup kembali buku . :D .
Oala Kak Kak jawab ngawur kayak aku aja lho aman . Yang penting ada jawabannya . Soal nilai itu mah urusan belakang . :D
Catatan ini ditulis setelah ulangan IPS . Tapi baru bisa ngepost sekarang .
Secuil kisah diantara ribuan kisah di kelas tercinta . IX-F . :**
Kamis, 10 November 2011
secuil kisah murid SMP
Diposting oleh Mey Linda Anggraeni Sutrisno :) di 20.53ceilee pengen kawin :D
Diposting oleh Mey Linda Anggraeni Sutrisno :) di 20.48Theme : I don’t know *plakk*
Genre : Comedy
Classification : Musical Teater
Palyer :
- Ajeng Risna Liatika as Putri Cecillia
- Mosy Denok O. as Putri Alliecia
- Kukuh Prastyaningtyas as Dayang Kaw
- Febriansyah Ramadhan as Raja Lokantana
- Inneke Rossy as Ratu Calvela (Permaisuri 2)
- Meylinda Anggraeni S. as Ratu Daveena (Permaisuri 1)
- Yeni Indra Wati as Ratu Oma
- Nadya Khuswatun K. as Dayang Pay
- Robith Arrifqi as Penasehat Kerajaan
- M. Nashichun Amin as Pengawal Kerajaan
- Dimas Wardiansyah as Pangeran Grey Abu-abu
- Hendra Nuriawan as Pangeran Charless Less Colesterol
- Ryan Helmi Habibi as Pangeran Lusuh
- Zahra Amalia Achsani as Narator
- Rizki Isnantono Prabowo as Aransemen Music
- Pandu Putri Pamungkas as Creator Drama
CEILLE… NGEBET KAWIN
Alkisah, di negeri Antah Berantah yang juauh terpencil di bawah langit sana, terdapat sebuah kerajaan yang bernama Antah Berantah Loh Jinawi Kartasasmita’s Kingdom. Wilayahnya luuuuuuuuuuuuuuasssssssssssssss banguetttttttttttttttttttttt. Tanahnya suubuuuuuuuuuuuuuurrrrrr buangettttttttt. Pangan tak pernah telat, air melimpah. Saking banyaknya air, sampe jadinya banjirr dehh *cappe dehh*. Dengan rajanya yang adil, makmur, arif, bijaksana, baik hati, gemar menabung, tapi gemar poligami juga, tidak sombong, dan juga ganteng pastinya. Raja Lokantana namanya. Cakep sihh cakep, tapi nih ya *bisikbisik* istrinya ‘2’ . OMG… nggak banget tauu.
(Semua pemain masuk, menyanyi dan menari bersama)
Rakyat : “Lalalalalalalala, kamilah penduduk antah berantah. Rakyatnya aman dan damai, rajanya adil dan makmur, sawah menghijau luas, pangan melimpah-limpah, kami senang jadi rakyatnya…………. Yeahhh…………….. hidup antah berantah !! “
Dibalik itu semua, ada something yang buat Raja Lokantana, Ratu Calvela, Ratu Daveena, Ratu Oma, Putri Alliecia dan Putri Cecillia murung tiap pagi siang sore malam dinihari. Everytime and everywhere. Yaituu para putri yang belum pada kawin, jangankan kawin, ngegandeng cowok ke kerajaan aja baru 1 2 3 4 kali, OMG kenapa oh kenapa ya? Yaudahlah kita simak curhatan Putri Alliecia dan Putri Cecillia bersama yukk.
Adegan I :
Tempat : Halaman Istana
Music : Kicau burung + gemericik suara air
P. Cecillia : “Detik demi detik. Menit demi menit . Jam demi jam . Hari berganti minggu . Sang minggu yang berganti bulan . Bulan yang berjalan mengganti tahun. Tak terasa umurku sudah . ehmmmmmm. *menghitung* satu dua tiga empat six eleven twelf lima belas tujuh belas dua puluh ….. OMG twenty two. He’eh twenty two tahun, tapiii, aku belum juga punya pendamping hati.” (Bingung” ku memikirnya 2x – Gigi)
(Tiba-tiba dayang Kaw datang dan mengagetkan P. Alliecia)
D. Kaw : (berjalan jinjit-jinjit) “Aduhh Putri… pagi-pagi kok udah melamun thoo… Hati-hati nanti ..!! Akikikikik”
P. Cecillia : (kaget) “Iiiiiiiiiiiiihhh…… Dayang ini ngaget-ngagetin aja dehh. Kalo jantungku copot yak apa nanti?”
D. Kaw :“Upsss … Sorry Putri, abis saya perhatikan putrid nglamun terus dari tadi ee. Ada apa tho putri? Mbok ya cerita gitu lho ke saya.” (kedip-kedip mata genit)
P. Cecillia : “Idiiiiiiihhh, pengen tau aja sih urusan orang.”
D. Kaw : “Hehehe , cumin dikit aja kok.”
P. Cecillia : “Dayang. Dayang.”
D. Kaw : “Iya. Iya.”
P. Cecillia : “Menurutmu aku ini ayu opo ora tho?”
D. Kaw : (mengamati) “Hmmmmmmmmmm, ayu kok putrid, emangnya kenapa tho?”
P.Cecillia : “Gini lho dayang. Aku itu umurnya udah buanyak buanget. Tapi kok ya belum dapet pasangan juga ya? Lha aku ini ayu, lulusan S3 UI jurusan tekhnik informasi dan komunikasi kerajaan. Pinter masak, pinter nari juga, luwes, bahasa inggrisku juga cas cis cus. Pokok’e aku iki nggak kalah sama bule-bule Eropa kono kae lho. Tapi……. Kok nggak ada satu cowok ganteng pun yang nyamperin aku. Aku ini pusyiing 77 keliling lho dayang.”
D. Kaw : “Hmmm, kenapa ya?”
Tiba-tiba Putri Alliecia datang dan mengagetkan mereka.
P. Alliecia : “Eh… eh… lagi pada nggosip ya? Ikutan dong…”
P. Cecillia : “Nggosip? Sorry ya, kita ini bukan tante tante ganjen yang sukanya nggosip. Wekkk .”
P. Alliecia : “Trusssss?? Ngapain daritadi disini coba?”
P. Cecillia : “Ada dechh… Pengen tau aja urusan orang.”
D. Kaw : “Sudah sudah, pagi pagi kok malah rebut toh . Kepalaku pusing pusing pusing pusing pusing awwww. (Lagu Parasit – Gita Gutawa)
Putri Alliecia : “Biarin.”
P. Allieca : “Eh dayang… Aku ini udah cantik . kaya . pinter . kenalannya anak pejabat-pejabat kaya . modis . Lha tapi kok gak ada yang minang aku ya? Kamu tau nggak kenapa”
D. Kaw : “Ehmmm . Soalnyaa….”
P. cecillia : “Soalnya kenapa berapa 1 2 3 4 atau 5, soal IPS Fisika Biologi apa Bahasa Inggris hayo?”
P. Alliecia : “Haduh kamu ini, dari dulu nggak waras-waras. Gini lho, umurku itu udah 23 tahun, tapi kok ya masih jomblo terus?” (Menghitung Hari – KD)
P. Cecillia : “Hadduh, hati-hati lho jadi perawan tua….”
P. Alliecia : “Hehe.. Ia maaf…”
P. Cecillia : “Heeh sih, nanti, apa kata Om Obama, Paman SBY, Oma Elizhabeth. Haduuh kan malu aku.”
D. Kaw : “Halahh, Putri ini hal kayak gitu aja ditakutin. Serahkan semua pada saya. Mau yang model gimana? Ganteng? Jelek? Tinggi? Pendek? Putih? Item? Manis? Mut? Yang model kaya Mark Feehily sampe Christian Bautista pasti ada. Hhehe. “
P. Alliecia : “Lo kira lo pabrik cowok apa? Semua model cowok tersedia. Sarap lu.”
P. Cecillia : “Boleh juga sih, tapi gimana caranya?”
D. Kaw : “Hmmmmmmmmm, gimana ya…. (mikir-mikir) …… Ahhha… Kita buat sayembara aja.”
P. Allie & P. Ceci : “Iya sayembara.. kayak yang ditipi-tipi gitu tho?”
P. Alliecia : “Ouu… bener juga ya, tumben kamu pinter dayang.”
P. Cecillia : “Tap sayembara apaan?”
D. Kaw : “Yaaaa sayembara buat nyari cowok lahh.”
P. Cecillia : “Gimana caranya?”
D. Kaw : “Gak tau,, eh eh, tapi nanti kalo udah dapet bagi-bagi ama eke ya nekk.”
P. Alliecia : “Iihh, ganjen banget sih.”
P. Cecillia : “Tau tuh,, eh kira-kira ayahanda Lokantana setuju apa enggak ya?”
P. Alliecia : “Gak tua. Hmm berarti kita harus menghadap baginda raja papa dady Lokantana dong.”
P. Cecillia : “Sippp, capcuss nekk.”
Putri Allieca dan Putri Cecillia pun perg menghadap baginda raja Lokantana. Sedangkan dayang meneruskan kembali tugasnya d dapur. Eh maaf, maksud saya di loteng istana.
Adegan II
Tempat : Kerajaan Antah Berantah Loh Jinawi Kartasasmita’s Kingdom.
P. Alliecia : “Yang ngomong sapa nich?”
P. Cecillia : “Kamu aja dehh, kamu kan yang tua, hihi.”
P. Alliecia : “Ogah ahh.”
P. Cecillia : “Aku juga ogah ah!”
P. Alliecia : “Y awes y awes, kita gambreng aja gimana?”
P. Cecillia : “Okelah kalau begitu. Hompimpah alaihum gambreng. Yeeahh, aku menang.”
P. Alliecia : “Jadi aku nich yang ngomong.”
P. Cecillia : “Ya iyalah masa ya iya dong …”
R. Lokantana : “Lah. Arek loroan iku nyapo tho, umek ae nang kono, sakjane ape lapo? Papa selak shopping iki lho.”
P. Alliecia : “Sebenarnya gini ayahanda, kami ini sudah banyak umurnya, lha tapi kami belum juga punya pasangan. Lha wong temen-temenku : Juminten, Poniyem, Joko Kendhil, Joko Pesek, Joko Mblesek, dan Joko Joko yang lain lho wes punya gendengan kabeh ayahanda.”
P. Cecillia : “Iya ayahanda, kami-kami ini takut jadi perawan tua, emang ayahanda ini ndak malu kalau punya anak cantik tapi perawan tua?” (Cari Jodoh –Wali)
R. Lokantana : “Hmm, benar juga sih, tapi apa kalian ndak ada inceran gitu?”
P. Cecillia : “Ada… Ada …”
P. Alliecia : “Siapa? Siapa?
P. Cecillia : “Itu lho, pangeran guanteng yang tinggal di hutan itu lho.” (Aku Cinta Dia – Gita Gutawa)
Rt. Calvela : “Idiih, pangeran kotor, kotor, lusuh, item, kummel gitu? Nggak salah?
P. Alliecia : “Tapi kan dia guanteng mii.”
Rt. Daveena : “Tapi nduk, ntar kalau dia ndak mau gimana?”
P. Cecillia : “ya nggak tau bun, kita coba aja, sapa tau dia mau sama aku.”
Rt. Daveena : “Caranya?”
P. Cecillia : “Pake sayembara bun.”
R. Loka, Rt. Dave, Rt. Calve : “SAYEMBARA?”
P. Alliecia : “Iya, kayak yang ditipi tipi gitu lho. Ndak tau tivi? Ndesso…”
P. Calvela : “Yaudah ya mamm, bunn, papp, kita pamit dulu.”
R. Lokantana : “Iya ndukk, ati-ati ya.”
Putri Alliecia dan Putri Cecillia pun pergi dari keraton, sedang papa mama dan bunda mereka sibuk membicarakan usulan mereka.
R. Lokantana : “Dinda dindiku, bagaimana menurut kalian tentang usulan anak-anak kita?”
Rt. Daveena : “Kalo saya sih setuju saja baginda, toh itu juga untuk kebaikan anak-anak kita. Kalo kamu gimana dek?”
Rt. Calvela : “Emoh aku kanda, nanti lek anakku dapet pangeran yang item, kummel, miskin, bau pie? Emoh aku pokok’e, gak rela aku, gak ikhlas.”
R. Lokantana : “Hmmmmmmmmmmmmmmm, saya ambil keputusan dari kamu Daveena.”
Rt. Calvela : “Kanda ikii, mesti mbakyu seng di manja, giliran aku ae nggak pernah.” (bsikbisik)
Rt. Daveena : “Bukannya gitu dek, tap ini kan untuk kebaikan anak-anak kita.” (sambil menjawil)
Rt. Calvela : “Senengane kok jawil-jawil, aku ae loh gak tau jawil-jawil.” (bisikbisk)
R. Lokantana : “Baiklah kita minta persetujena Oma Ratu.”
R. Lokantana : “Dayang… dayang…”
D. Kaw : “Dalem baginda…ada apa?”
D. Lokantana : “Tolong kamu panggilkan ratu oma kemari.”
D. Kaw : “Nggih baginda, permisi…”
D. Lokantana : “Yayaya, seng cepet lho ya.”
(Dayang Kaw pergi memanggil ratu Oma)
(Ratu Oma dan dayang Pay masuk diiringi lagu Michael Jackson – Beat It dan Black or White, ratu oma menari sampai music selesai)
Rt. Oma : “Ada apa anakku?”
R. Lokantana : “Gini lho Oma, cucu-cucu Oma itu takut jadi perawan tua, mereka mau mengadakan sayembara buat nyari pendamping hati. Kalo menurut oma bagaimana?”
Rt. Oma : “lek aku ngunu sekarepe anak-anakmu, seng penting mereka seneng.”
R. lokantana : “Ok Oma, kalau begitu kita adakan sayembara secepatnya.”
Rt. Oma : “Wes yo le, Oma kesel, tak turu disek.”
R. Lokantana : “Njjih oma.”
(R. Lokantana, Rt. Daveena, Rt. Calvela member penghormatan pada Oma ratu, Oma ratu pergi meninggalkan singgasana)
R. Lokantana : “Baiklah, kalau begitu kita buat sayembara.” (Raja menulis sesuatu di kertas)
Rt. Calvela : “Apa ndak sebaiknya kita panggil penasehat dulu Baginda?”
R. Lokantana : “Hmmm, benar juga, ya sudah, panggil penasehat kerajaan.”
Rt. Daveena : “Penasehat… Penasehat…”
(Penasehat kerajaan masuk diiringi bunyi terompet “Tetretettretettt.”)
Penasehat : “Maaf paduka, ada apa hamba dipanggil kemari?”
R.Lokantana : “Gini lho penasehat, anak-anak ku sudah besar, tapi koko nggak laku-laku yah.”
Penasehat : “Ya… Mungkin, putrid-putri baginda ini nggak mau bergaul sama dunia luar, jadi ya cowok-cowok ganteng itu takut sam putrid Baginda.”
R. Lokantana : “Ya tapi mereka punya cara kok buat nggaet cowok-cowok ganteng itu.”
Penasehat : “Gimana caranya Baginda?”
R. Lokantana : “Pake sayembara.”
Penasehat : “Sayembara gimana?”
R. Lokantana : “Ya sayembara gitu deh, gimana setuju nggak?”
Penasehat : (berfikir) “Hmmm, bisa… bisa…”
R. Lokantana : “Oke..Oke… Kalau gitu siapkan pengawal buat menyebarkan sayembara.”
Penasehat : “Lha selebarane mana paduka?”
R. Lokantana : “Ini… Tolong ketik dulu pake I-Pad kerajaan, pake font Times New Roman, ukuran 32, fontnya di bold, dan yang terpenting jangan lupa di bagian pojok kanan bawah kamu tulis “TERTANDA BAGINDA RAJA LOKANTANA TERGANTENG. Seletah itu kamu print, copy 10.000 lembar, sebarkan ke seluruh pelosok negri, share kef b, twitter, blogger, friendster, BBM, YM, kaskus, toko bagus juga kalau perlu.”
Penasehat : “Siap baginda, akan saya laksanakan segera. Saya berangkat dulu.”
R. Lokantana : “Yayaya, hati-hati penasehat.”
(Penasehat keluar dari panggung, tetapi setelah sampai di pintu, penasehat kembali lagi)
R. Lokantana : “Ada apa lagi penasehat?”
Penasehat : “Ongkos buta naik ojek sama beli es krim baginda.”
R. Lokantana : “Yayaya, nih nih nih.” (sambil mengeluarkan sejumlah uang)
Penasehat : “Oke bozz.”
Penasehat pun pergi meninggalkan keraton dan menjalankan titah raja.
Adegan III
Tempat : Sekitar kerajaan.
Music : Iringan kerajaan
P. Grey : “Hey… Heyy… Pengawal datang Pengawal datang.”
P. Carless : “Ono opo yo” (Peterpan – Ada Apa Denganmu)
Pengawal : “Titah raja Titah raja Titah raja.” (sambil menyebarkan selebaran)
(P. Carless dan P. Grey memungut salah satunya)
P. Grey : “Woy bro, raja cari mantu nich, ayo ikutan.”
P. Carless : “Lah, Lak aku mahh jelas ketrimane, secara aku kan ganteng, cool, keren, ahahay.”
P. Grey : “Melok nggak bro?” (Capek Deh – Project Pop)
P. Carless : “Ya wes Ya wes, aku ikutan, besok ketemu di lapangan kerajaan ya.”
P. Grey : “Oke dehh, Dada bro…”
(P. Carless dan P. Grey keluar dari panggung)
Adegan IV
Tempat : Lapangan kerajaan
Music : Wali – Cari Jodoh
Akhirnya waktu sayembara pun tiba, para pangeran bergegas berkumpul di lapangan kerajaan.
(Musik keraton / Jawaan)
P. Alliecia : “Ayo dong mam, cepet dimulai sayembaranya.”
P. Daveena : “Ya bentar tho nduk, sabar.”
P. Cecillia : “Iya nih bun, udah nggak sabar.”
P. Calvela : “Iya nih penasehat, ayo cepet dimulai, kasihan anakku udah kepanasan ini lho.”
Penasehat : “Baiklah, kita mulai sekarang sayembaranya, para peserta yang sudah mengisi formulir pendaftaran silahkan berbaris si sebelah kanan.”
Penasehat : “Kita sambut, peserta pertama kita dari kerajaan Silverwest, yaitu pangeran Grey Abu-abu, silahkan pangeran berpose di depan.” (Pangeran Grey maju ke depan dan pose)
Penasehat : “Peserta kedua kita datang dari negeri yang jauh disana, yaitu dari kerajaan negeri Inggris, kita sambut Pangeran Carless Less Colesterol, silahkan pangeran berpose di depan.”
Penasehat : “Dan peserta terakhir datang dari hutan samping kerajaan Antah Berantah Loh Jinawi Kartasasmita’s Kingdom, yaitu dari hutan antah berantah, kita sambut pangeran ………………………………… (mikir) Maaf mas, siapa namanya?”
P. Lusuh : “Lusuh saja pak penasehat.”
P. Grey :”Hey bro, itu kan si Bunyek dari Gua Hantu.”
P. Carless : ‘He’eh he’eh bro, bener iku.”
Allie & Cecill : “Wahh, gantengnya”
(Putri Alliecia, Putri Cecillia, Raja Lokantana, Rt. Daveena, Rt. Calvela dan Rt. Oma berrunding)
P. Cecillia : “Aku itu aku itu”
(Alliecia dan Cecillia berlari dan menarik-narik Lusuh)
P. Alliecia : “Heyy, itu milikku…!! (nyanyi) Dia milikku bukan milikmu.”
P. Cecillia : (nyanyi) “Dia untukku bukan untukmu”
P. Alliecia : (nyanyi) “Pergilah kamu jangan kau ganggu biarlah aku mendekatinya.”
(Tiba-tiba P. Lusuh menyela)
P. Lusuh : “Jangan memilih aku, jika kau tak sanggup setia. Kau tak mengerti aku, diriku yang pernah terluka.” (Anang) “ Cukup sudah kuberikan cintaku, cukup sudah…” (Ungu – Hampa Hatiku) “Sudah-sudah saya tau saya ini ganteng. Tapi mbok ya jangan dibua rebutan gitu…”
P. Alliecia : (nyanyi) “Ya sudahlah”
(kembali berrunding)
P. Alliecia : “aku yang itu.”
P. Cecillia : “Pokoknya aku yang itu!!”
(R. Lokantana berbisik dengan penasehat)
R. Lokantana : “Gimana, Oma setuju nggak?”
Ratu Oma : “Yayaya Ya sudahlah..”
Panasehat : “BAiklah, setelah mengingat, mengira, mengukur, menimbang, akhirnya diputuskan untuk Putri Alliecia jatuh kepada …. (Tetretettetett) Pangeran Grey Abu-abu dan untuk Putri Cecillia jautuh kepada ….. pangerannnn …… (tetretettettett) Pangerannnn … Carless Less Colesterol. Dan Paneran lusuh mendapatkan ucapan terima kasih.”
P. Lusuh : “Lho… Lho gimana tho Baginda, katanya tadi aku direbutkan, kok jadi nggak kepilih sih?”
R. Lokantana : “Ya saya nggak tau Lusuh, itu kan pilihan anak-anak saya, bukan pilihan saya.”
P. Lusuh : “Ya Tuhan, inilah cinta, deritanya tiada akhir. Yoweslah, lek gitu aku tak cari cewek-cewek cantik lainne. (nyanyi) Aku adalah lelaki yang tak pernah lelah memikat wanita.“ (Samson – Naluri Lelaki)
(P. Lusuh berlalu pergi)
D. Kaw : “Oma, ternyata apa yang dibilang orang itu bener ya,, Pangeran Lusuh itu gantenggggggg banget, boleh nggak kalo buat saya saja, kan sama-sama jomblo.”
R. Oma : “Yawes nduk ambilen, saying kalo dibuang di tempat sampah lagi.”
D. Kaw : “Makasi Oma…….. Pangeran wait me.” (sambil mengejar pangeran Lusuh)
P. Lusuh : “Ohh Noooooooooooooooo, wesag akuuuuu, God, help meee pleaseeeee.”
D. Kaw : “Pangeran, jangan lari pangeran, tunggu aku.”
Begitulah akhir kisah cinta dari kerajaan Antah Berantah Loh Jinawi Kartasasmita’s Kingdom, para putri bahagia dengan para pendampingnya. Sedangkan Pangeran Lusuh tetap saja main kejar-kejaran dengan Dayang Kaw.
begitulah drama musikal kelas 8f ( sekarang 9f) untuk meramaikan acara bazar SMPN 1 Genteng
by :
meylinda anggraeni sutrisno 9f/18
Subscribe to:
Postingan (Atom)